PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM OTOMATISASI DAN EFEKTIFITAS PROSES BISNIS PERUSAHAAN



 PROSES BISNIS PERUSAHAAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Sistem Informasi
Dosen Mata Kuliah :Agung Priambodo, M.Kom



Disusun Oleh : KELOMPOK 3



PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
JAKARTA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga tugas matakuliah  Konsep Sistem Informasi yang berjudul  “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Otomatisasi dan Efektifitas Proses Bisnis Perusahaan” ini telah selelsai dikerjakan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini,  kami  mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agung Priambodo, M.Kom selaku dosen pengajar matakuliah Konsep Sistem Informasi yang telah mengajar dan membimbing kami hingga akhirnya tugas ini diberikan.  Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan semangat dan masukan kepada kami hingga tugas ini diselesaikan.
Kami  menyadari  masih banyak kekurangan dalam  peulisan tugas ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penulisan selanjutnya. Kami juga berharap semoga tugas ini bergunadan bermanfaat dalam pengetahuan umum khususnyabidangTeknologi Informasi dan Komunikasi. Akhir kata, Kami ucapkan terimakasih.
Jakarta,  29 November 2014

Pemakalah










DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2.            Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1.            Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang
Bisnis............................................................................................................ 2
2.2.            Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam
Otomatisasi dan Efektifitas Proses  Bisnis.................................................. 3
2.3.            Pengembangan Sistem berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi  Perusahaan ............................................................................. 8

BAB III PENUTUP
3.1.            Kesimpulan ............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Kemajuan teknologi  informasi dan komunikasi yang demikian  pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan  telah  menunjukkan bahwa  pemanfaatan  teknologi informasi dan  komunikasi,  khususnya  sistem informasi berbasis komputer  dan  internet  merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang dan  mempermudah aktifitas, kinerja serta sebagai pemecahan masalah. 
Kehadiran komputer  dan internet dirasakan sangatlah  penting didalam  kehidupan. Komputer diciptakan  tidak lain untuk membantu  manusia dalam  hal  pemecahan  masalah. Saat ini banyak perusahaan, instansi, ataupun  kalangan  bisnis telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai alat bantu yang digunakan dalam upaya melakukan perkembangan dan perluasan perusahaan ataupun bisnisnya.
Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini juga menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer dan internet yang tadinya hanya faktor pendukung bagi kegiatan bisnis pada saat ini menjadi hal yang sangat krusial dimana perusahaan-perusahaan atau para pebisnis berlomba-lomba menggunakan  teknologi yang canggih untuk mendukung proses kerja bisnis mereka yang pastinya bertujuan untuk lebih efektif dalam kegiatan bisnis yang mereka lakukan.

1.2.      Tujuan Penulisan
1.                  Mengetahui Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi  secara lebih luas khususnya dalam dunia bisnis
2.                  Menguraikan berbagai peran Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya dalam otomatisasi dan efektifitas proses bisnis
3.                  Mengetahui pengembangan Sistem berbasis Teknologi informasi dan komunikasi
4.                  Mengetahui alasan serta tahapan-tahapan dalam pembangunan sistem berbasis teknologi informasi dan komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Bisnis
Peranan teknologi informasi dan komunikasi  dalam bidang bisnis sangat besar karena tujuan dari bisnis adalah untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari hasil transaksi, baik barang maupun jasa. Penggunaan sistem ini  merupakan keharusan untuk mengembangkan dan memajukan bisnis.
Pada bidang bisnis, biasanya sistem komputer digunakan untuk memproses gaji, data statistik, dan akunting (keuangan). Sistem komputer melakukan otomatisasi pekerjaan-pekerjaan rutin kantor. Banyak bisnis sudah menggunakan sistem komputer untuk pengawasan stok barang, membuat laporan keuangan, memprediksi, dan merencanakan bisnis masa depan. Bagi dunia bisnis, Ini merupakan sumber daya yang penting untuk masa depan perusahaan.
Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sekarang telah digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Teknologi  ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan global. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia  layanan  lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri sistem informasi perusahaannya.
Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem informasi & komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi sendiri, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada sistem ini  mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran sistem informasi  berbasis komputer dan internet mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen IT pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu  layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efektifitas dan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

2.2.            Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Otomatisasi dan Efektifitas Proses Bisnis
Kita telah melihat perkembangan teknologi informasi (TI) yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir. Tapi sayangnya masih banyak usaha retail atau bahkan suatu perusahaan yang belum  menerapkan teknologi informasi dan komunikasi agar siap bersaing di masa yang akan datang. Berikut ini berbagai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang antara lain :

1.                  E-Busniess dan E-Commerce
Pengertian e-Business  adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu  perusahaan  dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
Ada 5 bentuk hubungan bisnis berdasarkan transaksinya yaitu :
a.       Business to Business ( Perdagangan antar pelaku usaha bisnis).
b.      Business to Consumer ( Perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan konsumen )
c.       Costumer to Costumer ( Perdagangan antar Konsumen  yang  satu dengan konsumen yang lain ).
d.      Consumer to Business ( Perdagangan antar Konsumen dengan pelaku bisnis atau perusahaan).
e.       Intra business e-business (Perdagangan dalam lingkup intranet perusahaan yang melibatkan pertukaran barang, jasa, dan informasi.

Sementara e-commerce merupakan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan  transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
Kita bisa mengambil contoh  penerapan e-commerce ini pada perusahaan  ritel yaitu Carrefour, bagaimana Carrefour ikut memanfaatkan internet untuk mendukung kegiatan bisnis mereka. Carrefour memiliki web pribadi yang berisi tentang perusahaan mereka dan juga data-data atau  produk apa yang mereka tawarkan serta adanya informasi-informasi seperti diskon atau promo-promo lainnya, disamping itu juga Carrefour menyiapkan pelayanan  pesan antar bagi para pelanggannya untuk mengakses atau berbelanja via online.
Sistem pembayaran  yang Carrefour tawarkan dengan e-commerce hampir sama dengan pada umumnya yaitu  menggunakan credit card dan dengan keamanan yang terjaga dan aman dari tindakan kriminal. Dengan e-commerce ini sangatlah membantu dalam proses bisnis dan juga bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari perusahaan dan juga bagi para pelanggan  karena kalau melihat dari sisi pelanggan mereka tidak perlu  antri untuk melakukan pembayaran karena cukup melakukan pembelian via online akan lebih praktis dan barang belanja pun bisa diantarkan pada rumah pelanggan. Di samping itu pelanggan juga bisa mengecek barang-barang yang mereka cari atau yang akan dibeli melalui web agar bisa mengetahui apakah barang tersebut available atau tidak ketika hendak melakukan belanja secara manual di Carrefour.

2.                  Supply Chain Management, Customer Relationship Management, dan Knowledge Management System
SCM (Supply Chain Management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Supply chain Management dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir.
Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkat bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir.
Tujuan utama dari SCM adalah:
a.       penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen
b.      mengurangi biaya
c.       meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan)
d.      mengurangi waktu
e.       memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi

CRM (Customer Relationship Management)  merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda dengan pelanggan. Pendekatan ini memungkinakn untuk mempertahankan pelanggan dan memberikan nilai tambah terus menerus pada pelanggan, selain juga memperoleh keuntungan yang berkelanjutan.
Hal yang perlu dipahami adalah bahwa dari luar, pelanggan yang berinterkasi dengan perusahaan hanya memahami bisnis yang dilakukan oleh perusahaan sebagai satu entitas, tidak lebih; meskipun pelanggan juga berinteraksi dengan sejumlah pekerja yang berbeda peran dan departemennya. Semua itu tetap dianggap sebagai satu kesatuan. Dengan CRM, dukungan pada proses bisnis, informasi tentang pelanggan dan interaksinya dapat dimasukkan, disimpan, diakses oleh semua staf pada berbagai unit kerja dengan tujuan untuk meningkatkan layanan yang diberikan pada pelanggan, dan menggunakan informasi kontak pelanggan untuk target pemasaran.
CRM (customer relationship management) mengkombinasikan kebijakan, proses, dan strategi yang diterapkan organisasi menjadi satu kesatuan yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan pelanggan dan juga untuk menelusuri informasi pelanggan. Pada era saat ini, implementasi CRM selalu akan menggunakan teknologi  informasi untuk menarik pelanggan baru yang mengguntungkan, hingga mereka memiliki keterikatan pada perusahaan.
Konsep ini juga banyak digunakan sebagai sebuah terminologi pada industri informasi sebagai sebuah metodologi, piranti lunak, dan bahkan sebagai kapabilitas internet yang membantu korporasi mengelola hubungan pelanggan. Piranti ini memungkinkan korporasi untuk menjelaskan hubungan secara cukup rinci sehingga manajemen, staf penjualan, staf pelayanan, dan bahkan pelanggan dapat secara langsung mengakses informasi, menyesuaikan kebutuhan antara kebutuhan dan produk, pengingatan pelanggan pada layanan tertentu, dan sebagainya. Dalam pengembangan piranti lunak CRM harus dilakukan pendekatan yang holistik. Terkadang inisiatif implementasi piranti lunak CRM gagal dilakukan karena hanya terbatas pada instalasi piranti saja, tanpa memperhatikan konteks, dukukangan dan pemahaman staf, dan pemanfaatan sepenuhnya sistem informasi.
Sementara Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge management) adalah kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman. Pengertian dan pengalaman semacam itu terbangun atas pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam seorang individu atau yang melekat di dalam proses dan aplikasi nyata suatu organisasi. Fokus dari Manajemen Pengetahuan adalah untuk menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah ke bentuk informasi yang bermanfaat, hingga akhirnya menjadi pengetahuan.
Kegiatan manajemen pengetahuan  ini biasanya dikaitkan dengan tujuan organisasi semisal untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Pada umumnya, motivasi organisasi untuk menerapkan Manajemen Pengetahuan antara lain:
·         Membuat pengetahuan terkait pengembangan produk dan jasa menjadi tersedia dalam bentuk eksplisit
·         Mencapai siklus pengembangan produk baru yang lebih cepat
·         Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi
·         Mendaya-ungkit keahlian orang-orang di seluruh penjuru organisasi
·         Meningkatkan keterhubungan jejaring antara pribadi internal dan juga eksternal
·         Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan para karyawan untuk mendapatkan pengertian dan gagasan yang relevan terkait pekerjaan mereka
·         Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja
Pengetahuan bukanlah sekadar informasi. Pengetahuan bersarang bukan di wadah tempat disimpannya informasi (semisal basis data), melainkan berada di pengguna informasi bersangkutan. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara pengetahuan, informasi, dan data. Memahami beda antara ketiganya sangatlah penting dalam  memahami Manajemen Pengetahuan.
            Semua Uraian diatas hanyalah beberapa dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, dan dari uraian tersebut diatas jelas menunjukan bahwa teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya sekedar menjadi perangkat pendukung, tetapi telah menjadi salah satu strategi, serta faktor yang paling penting dalam menunjang otomatisasi serta efektifitas dalam proses bisnis tersebut.

2.3.            Pengembangan Sistem Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Bidang Bisnis.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, serta persaingan usaha antar perusahaan-perusahaan yang semakin ketat, mengharuskan setiap pelaku usaha dan industri untuk memiliki sebuah sistem yang baik dalam setiap pengelolaan perusahaannya mulai sektor produksi, pemasaran hingga penjualan.
Saat ini telah banyak perusahaan mengembangkan sendiri sistemnya berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang disesuaikan dengan kebutuhannya serta proses bisnis yang berjalan di perusahaan tersebut. Ada beberapa alasan kenapa harus di bangun dan dikembangkan sebuah sistem bagi perusahaan, diantaranya sebagai berikut :
1.      Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama.
2.      Tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
3.      Adanya indikasi kecurangan di perusahaan sehingga kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
4.      Tidak efisiennya operasi.
5.      Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
6.      Pertumbuhan organisasi dan persaingan usaha.
Perlu diketahui, dalam  membangun dan mengembangkan sebuah sistem informasi sebuah perusahaan, menentukan metode pengembangan sistem menjadi sangat penting. Hal ini karena metode tersebut akan dipakai sebagai acuan dalam proses pembangunan dan pengembangan sistem. Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan metode SDLC (System Development Life Cycle) atau lebih dikenal dengan Metode Waterfall dalam pengembangan sistemnya.
System Development Life Cycle merupakan  metode  yang  digunakan  oleh  para  analisis sistem  ataupun  pembuat  program  dengan  tahapan- tahapan pekerjaan untuk membangun sistem informasi.

SDLC terdiri dari beberapa fase, diantara sebagai berikut :
a.       Fase Perencanaan
Meliputi : Menentukan tujuan sistem , Studi Kelayakan terkait hal-hal teknis, hingga biaya, Menyetujui atau menolak penelitian proyek ,Menetapkan mekanisme pengendalian, berupa jumlah orang serta waktu yang dibutuhkan
b.      Fase Analisa
Meliputi : Mendefinisikan kebutuhan pemakai terhadap sistem yang akan dibuat, Mengorganisasikan tim proyek, Identifikasi masalah dan kendala-kendala yang timbul, Membatasi ruang lingkup sistem yang akan dikembangkan, dll
c.       Fase Perancangan
Meliputi : Membuat Rancangan Sistem yang terperinci (input, output, struktur
database), Menyiapkan alternatif rancangan sistem,  Memilih rancangan terbaik untuk sistem
d.      Fase Implementasi
Meliputi : Menyiapkan Database, Menyiapkan perangkat keras, Menulikan kode program perangkat lunak hingga menjadi program/sistem yang utuh, Melakukan pengujian dari sistem yang telah dibuat, Masuk Ke sistem yang baru, menggantikan sistem yang lama, Training User
e.       Fase Pemeliharaan
Meliputi : Memperbaiki desain dan error pada sistem, Memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, Menjaga sistem dari kemungkinan masalah dimasa yang akan datang 

Disamping itu telah banyak juga perusahaan-perusahaan besar serta industri-industri manufaktur yang menerapkan konsep sistem terintegrasi atau lebih dikenal dengan ERP (Enterprise Resource Planning). ERP merupakan sistem informasi yang berperan mengintegrasikan dan mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi di perusahaan tersebut.
Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice, dan akuntansi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya manusia.
Ada beberapa  kelebihan  dan  kelemahan  penerapan ERP pada perusahaan , diantaranya sebagai berikut :
a.       Kelebihan
·         Data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
·         Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
·         Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.
·         Keuntungan yg bisa diukur,
§  Penurunan inventori
§  Penurunan tenaga kerja secara total
§  Peningkatan service level
§  Peningkatan kontrol keuangan
§  Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi
b.      Kelemahan
·         Sistem ERP yang mahal
·         Sistem yang kompleks
Dalam pembangunan dan  pengembangan sebuah sistem informasi yang baik bagi perusahaan maka perlu di perhatikan segala aspek terkait, mulai dari investasi biaya, lingkup sistem yang dibangun, serta waktu yang dibutuhkan dalam pembangunannya. Untuk itu dalam pembangunan dan pengembangan sistem diperlukan sebuah manajemen proyek. 
Manajemen proyek (Project Management) adalah suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek.
Tahapan-tahapan dalam manajemen proyek diantaranya sebagai berikut
·         Tahap inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
·         Tahap Perencanaan dan Desain
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
·         Tahap Eksekusi
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.
·         Tahap Pemantauan dan Sistem Pengendalian
Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
·         Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.
Adapun kegunaan Manajemen Proyek adalah sbb;
  Supaya target tercapai
  Ingin melakukan perubahan, dan atau pengembangan
  Memerlukan kecepatan (not business as usual)
  Ketika dibutuhkan Lintas sektoral, karena tdk dapt dilakukan melalui birokrasi organisasi yg ada.
  Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategik


BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan
Kemajuan teknologi  informasi dan komunikasi yang demikian  pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan  telah  menunjukkan bahwa  pemanfaatan  teknologi informasi dan  komunikasi,  khususnya  sistem informasi berbasis komputer  dan  internet  merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang dan  mempermudah aktifitas, kinerja serta sebagai pemecahan masalah. 
Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini juga menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer dan internet yang tadinya hanya faktor pendukung bagi kegiatan bisnis pada saat ini menjadi hal yang sangat krusial dimana perusahaan-perusahaan atau para pebisnis berlomba-lomba menggunakan  teknologi yang canggih untuk mendukung proses kerja bisnis mereka yang pastinya bertujuan untuk lebih efektif dalam kegiatan bisnis yang mereka lakukan.
Saat ini telah banyak perusahaan-perusahaan yang telah memanfaatkan sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk otomatisasi serta efektifitas proses bisnisnya. Sistem informasi yang telah diterapkan antara lain, e-Business, e-Commerce, Supply Chain Management, Customer Relationship Management, Knowledge Management System, Enterprise Resource Planning, hingga membangun sistem sendiri sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.







DAFTAR PUSTAKA


______. 2012. E-Business dan E-Commerce. Diakses dari  http://nisa11019.blogspot.com/ . Pada tanggal 28 November 2014.
Wulansari, Novita.2012. CRM, ERP, PRM, SCM, dan KM. Diakses dari http://novitadevalope.blogspot.com/ . Pada tanggal 28 November 2014.
______.2012. Pengembangan Sistem Informasi. Diakses dari http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/ . Pada tanggal 28 November 2014.







Download PPTnya disini : Download disini